Pages

Subscribe:

Minggu, Januari 27, 2013

PENGARUH SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN


v  Definisi Sistem Penunjang Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa definisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

Adapun Definisi lain dari Sistem Pendukung Keputusan antara lain:
  • Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. Little (1980)
  • Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunaan dan evolusi sistem. Keen (1980)
  • Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraktsi satu dengan yang lainnya. Bonczek (1980)
  • Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. Hick (1993)

v  Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan

Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah
  • Kegiatan intelijen
  • Kegiatan merancang
  • Kegiatan memilih dan menelaah
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

v  Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
  • Mengambil elemen-elemen informasi
  • Menganalisa seluruh file
  • Menyiapkan laporan dari berbagai file
  • Memperkirakan akibat dari keputusan
  • Mengusulkan keputusan
  • Membuat keputusan
v  Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
  • Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manuasia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem komputer lain atau oleh metode atau alat kuantitatif.
  • Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.
  • Dukungan untuk semua individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan ketertiban individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
  • Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan bisa di buat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
  • Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: Intelegensi, desain, pilihan, dan implementasi.
  • Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
  • Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi Sistem Pendukung Keputusan untuk memenuhi perubahan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan bersifat fleksibel. Oleh karena itu, pengguna bisa menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali elemen-elemen dasar. Sistem Pendukung Keputusan juga fleksibel dalam hal ini bisa dimodifikasi untuk memecahkan masalah lain yang sejenis.
  • Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat meningkatkan efektivitas Sistem Pendukung Keputusan.
  • Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelinnes, kualitas) daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika Sistem Pendukung Keputusan disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik.
  • Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Sistem Pendukung Keputusan secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukannya menggantikan.
  • Pengguna akhir bisa meengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana. Sistem yang lebih besar bisa dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data warehouse memperbolehkan pengguna untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan yang cukup besar dan komplek.
  • Biasanya, model-model di gunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.
  • Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
  • Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. dapat diintegrasikan dengan Sistem Pendukung Keputusan lain dan atau aplikasi lain, serta bisa didistribusikan secara internal dan eksternal menggunakan networking dan teknologi Web.
  • Mampu memberikan alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.
  • Menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source).

Manfaat yang dapat diambil dari Sistem Pendukung Keputusan adalah
  • Memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
  • Membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  • Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapai oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Disamping berbagai keuntungannya, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah
  • Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  • Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki (pengetahuan dasar serta model dasar).
  • Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  • SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.

Jadi dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.

v  Model integrasi sistem pendukung manajemen
Model ini merupakan bagian dari elemen sistem manajemen basis model yang mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman linier).
v  Pemodelan cerdas dan manajemen model

Pemodelan Cerdas
AI termasuk ke dalam pemodelan cerdas.AI berusaha meniru kemampuan ini dalam sistem berbasis komputer.
·         Berpikir dan bernalar
·         Menggunakan penalaran untuk menyelesaikan masalah
·         Belajar dan paham dari pengalaman
·         Memperoleh dan menerapkan pengetahuan
·         Menampilkan kreativitas dan imajinasi
·         Mengatasi situasi yang rumit dan membingungkan
·         Menanggapi situasi baru dengan cepat dan dengan berhasil
·         Mengenali elemen-elemen yang penting dalam suatu situasi
·         Mengatasi informasi yang ambigu (bermakna ganda), tidak lengkap dan salah.

Contoh-contoh beberapa aplikasi komersial terbaru dari AI
Pendukung keputusan:
·         Lingkungan kerja yang cerdas yang akan membantu menangkap alasan dan apa yang termasuk dalam rancangan teknis dan pengambilan keputusan.
·         Sistem interface komputer-manusia (human computer interface-HCI) yang cerdas yang dapat memahami bahasa lisan dan bahasa tubuh, serta membantu penyelesaian masalah dengan cara mendukung kerja sama dalam organisasi guna menyelesaikan masalah tertentu.
·         Software penilaian situasi dan alokasi sumber daya untuk penggunaan mulai dari pesawat dan Bandara hingga pusat logistik.
·         Penelusuran Informasi
o    Sistem Internet dan intranet berbasis AI yang menyaring gelombang pasang dari informasi menjadi presentasi yang sederhana.
o    Teknologi bahasa alami untuk menelusuri semua jenis informasi online, dari teks hingga gambar, video, peta, dan klip audio, sebagai tanggapan terhadap pertanyaan dalam bahasa inggris.
o    Penambangan data untuk analisis tren pemasaran, peramalan keuangan, pengurangan biaya perawatan, dan lain-lain.
·         Realitas virtual (Virtual Reality)
o    Versi seperti sinar-X yang dilengkapi dengan visualisasi realitas yang memungkinkan dokter bedah otak untuk “melihat ke dalam” jaringan untuk mengoperasikan, mengawasi, dan mengevaluasi keadaan penyakit.
o    Animasi otomatis dan interface peraba yang memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan objek virtual melalui sentuhan (misalnya, mahasiswa
o    kedokteran dapat “merasakan” cara menjahit pembuluh nadi yang rusak).
·         Robotik
o    Sistem inspeksi visi mesin untuk mengukur, membimbing, mengidentifikasi dan memeriksa produk dan menyediakan keunggulan kompetitif dalam proses manufaktur.
o    Sistem robotik singkat dari robot mikro dengan tangan dan kaki hingga robot kognitif dan sistem visi modular yang dapat dilatih.

Manajemen Model
Subsistem manajemen model. Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.
a.        Basis model: Strategis, taktis, operasional. Statistik, keuangan, pemasaran, ilmu manajemen, akuntansi, teknik, dsb. Blok pembangun model
b.        Sistem manajemen basis model: Perintah pemodelan, creation. Pemerliharaan; update. Antarmuka database.
c.          Bahasa pemodelan
d.        Direktori model
e.         Eksekusi model, integrasi, dan prosesor perintah

v  Integrasi dengan web sistem perusahaan dan manajemen pengetahuan

Integrasi dengan web sistem perusahaan
Di dalam sistem pendukung manajemen juga dipengaruhi denga integrasi atau keterhubungan dengan web atau berbasis internet.

Contoh pengaplikasian:
GE Power (CIO e-technology )menggunakan sistem pengembangan EAI WebMethods untuk membangun standar EAI dalam berbgai data antar berbagai sistem kuno, software ERP, dan berbagai aplikasi yang berbasis Web . Manfaat-manfaatnya meliputi kemampuan untuk mengirim data secara real-time dari satu sistem ke sistem lainnya , dan meningkatkan kualitas serta akuisisi data.

EAI melibatkan pengguna software untuk menghubungkan berbagai aplikasi ke dalam unit kohesif dan karenanya membantu perusahaan menyelaraskan sistem-sistemnya secara lebih dekat dengan proses bisnis. EAI menjadi bagian penting dari strategi TI di banyak perusahaan yang berkeinginan untuk menyatukan berbagai sistem yang terpisah dan dengan cepat mengirimkan data kepada karyawan , pelanggan dan mitra.

Manajemen Pengetahuan
Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan. Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai komponen independen. Ia memberikan inteligensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Susbsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan yang kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional. Berikut adalah contoh skematiknya:
v  Pengaruh sistem pendukung manajemen

·         Model integrasi sistem pendukung manajemen.
·         Pemodelan cerdas dan manajemen model.
·         Integrasi dengan web, sistem perusahaan dan manajemen pengetahuan.
·         Pengaruh sistem pendukung manajemen : sebuah tinjauan.
·         Pengaruh sistem pendukung manajemen pada organisasi.
·         Pengaruh sistem pendukung manajemen pada individu.
·         Pengambilan keputusan dan tugas manajer.
·         Persoalan legalitas, privasi dan etika.

Contoh:
Sistem penunjang keputusan yang terkomputerisasi di suatu perusahaan yang memiliki tugas untuk:
·         Melakukan komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
·         Peningkatan / perbaikan komunikasi (kolaborasi jaringan–web).
·         Peningkatan produktivitas.
·         Dapat mengakses informasi yang tersimpan dibeberapa database dan data warehouse.
·         Mampu menganalisa berbagai alternatif dan mengaplikasikan manajemen resiko.

v  Pengaruh sistem pendukung manajemen pada organisasi

DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS untuk membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat.

Berikut beberapa contoh organisasi atau perusahaan yang memanfaatkan DSS dalam aktivitas operasi atau usaha yang dilaksanakan:

Jenis Industri
Tujuan Penerapan DSS
Industri Asuransi
Menentukan pola penutupan asuransi dan deteksi kemungkinan kecurangan (fraud).
Industri Perbankan
Memperbarui profil atau data nasabah.
Perusahaan Manufaktur
Menentukan kebutuhan persediaan bahan baku yang paling optimal dan efisien.
Usaha Ritel
Meningkatkan target pelanggan melalui direct mail marketing.
Perkereta-apian
Menentukan rute dan jadwal perjalanan.
Perminyakan dan Gas
Mengevaluasi lokasi drilling/pengeboran minyak atau gas alam yang potensial.
Industri Penerbangan
Menentukan jadwal penerbangan dan peramalan potensial penumpang,
Departemen Pertahanan
Membuat analisis kontrak pertahanan.


v  Pengaruh sistem pendukung manajemen pada individu
·         Job satisfaction
·         Inflexibility and dehumanization
·         Cooperation of experts

v  Pengambilan keputusan dan tugas manajer

Pengambilan keputusan
Pengambilan Keputusan merupakan tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Dan Menurut G.R. Terry “Decision making can be defined as the selection based on some criteria of one behaviour alternative from two or more possible alternative” Artinya: Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai pemilihan alternative kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

Tugas manajer
·         Managerial cycle adalah siklus pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penilaian, dan pelaporan.
·         Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannya untuk bekerja giat dan membina bawahan dengan baik, sehingga tercipta suasana kerja yang baik.
·         Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan para bawahannya
·         Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik
·         Manajer harus berusaha membina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif.
·         Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
·         Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak luar.
·         manajer harus bertanggung jawab atas keselamatan kerja para bawahannya selama melakukan pekerjaan.
·         manajer harus mengadakan pembagian pekerjaan dan mengkoordinasi tugas-tugas supaya terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
·         Manajer harus bersedia menjadi penanggung jawab terakhir mengenai hasil yang dicapai dari proses manajemen.


Sumber:






| Free Bussines? |

0 Comment:

Posting Komentar