Pages

Subscribe:

Sabtu, November 20, 2010

Desa, Kota, dan Masyarakatnya

  1. Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Tatanan kehidupan, norma-norma yang merka milik itulah yang menjadi dasar kehidupan soial dalam kehidupan mereka, sehinga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memilki cirri kehidupan yang khas.
  1. Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering juga disebut Urban Community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Perhatian masyarakat perkotaan tidak terbatas pad aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang lebih luas lagi. Masyarakat perkotaan sudah memandang kebutuhan hidup, artinya tidak hanya sekedarnya atau apa adanya. Hal ini disebabkan karena pengaruh pandangan waga kota dan sekitarnya. Misalnya dalamhal menghidangkan makanan, yang diuamakan adalah bahwa makanan yang dihidangkan tesebut memberikan kesan bahwa yang mehidangkannya mamilikia kedudukan sosial yang tinggi. Demikian pula dengan masalah pakaian, masyarakat kota memandang pakaianpun sebagai alat kebutuhan sosial. Bahkan pakaian yan dipakai merupakan perwujudan dari kedudukan sosial si pemakai.
  1. Masyarakat pedesaan
Masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris. Biasanya masyarakat pedesaan dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat yang adem ayem, penuh ketenangan. Tetapi sebetulnya ketenangan masyarakat pedesaan hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu yang oleh Ferdinand Tonies diistilahkan dengan masyarakat paguyuban. Jadi Paguyuban masyarakat masyarakat itulah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.
  1. Ciri-ciri masyarakat kota
ada beberapa ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :
-         kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Kegiatan keagamaan hanya setempat di tempat-tempat peribadatan.
-          Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang terpenting disini adalah masyarakat perorangan atau individu.
-          Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
-          Kemungkinan untuk mendapat pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
-          Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
-          Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
-          Perubahan sosial tampak dengan nyata di kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
E. ciri-ciri masyarakat desa
Adapun ciri-ciri masyarakat pedesaan, antara lain :

1) Homoginitas Sosial

Bahwa masyarakat desa pada umumnyaerdiri dari suatu beberapahomogen. Oleh karena itu hidup di desa biasanya terasa tentram aman dan tenang

2) Hubungan Promer

Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara akrab, semua kegiatan dilakukan secara musyawarah. Mulai masalah-masalah umum/ masalah bersama sampai dengan masalah pribadi.

3) Kontrol Sosial yang Ketat

Diatas dikemukakan bahwa hubungan pada masyarakat pedesaan sangat intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota yang lain.

4) Gotong Royong

Nilai-nilai gotong royongpada masyarakat pedesaan tumbuh dengan suburdan membudaya. Semua masalah kehidupan dilaksanakan secara gotong royong aik dalam arti gotong royong murni maupun gotong royong timbal balik.

5) Ikatan Sosial

Setiap anggota masyarakat desa kiikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat. Bagi anggota yang tidak memenuhi norma dankaidah yang sudah disepakati akandi hokum dan dikeluarkan dari ikatan sosial dengan cara mengucilkan/memencilkan. Oleh karena itu setiap anggota harus patuh dan taat melaksanakan aturan yang ditentukan.

6) Magis Religius

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat mendalam bahkan setiap kegiatan kehidupan sehari-haru duhuwau bahkan diarahkan kepadanya.

7) Pola Kehidupan

Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Pada umumnya setiap anggota hanya mampu melaksanakan salah satu bidang kehidupan saja.

Perbedaan masyarakat desa dan kota

Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada akan dapat mengurangi kesulitan dalam memnentukan apakah masyarakat dapat disebut masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan .

Ciri-ciri tersebut antara lain :

  • jumlah dan kepadatan penduduk.
Meskipun tidak ada ukuran pasti, kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa. Hal ini mempunyai kaitan erat dengan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap pola pembangunan perumahan.
  • lingkungan hidup.
Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan di pekotaan. Lingkunagn pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dan berbagai satwa yang terdapat sela-sela pepohonan. Air yang menetes, memancar dari suber-sumber dan kemudian mengalir melalui anak-anak sungai mengairi petak-petak persawahan. Semua ini sangat berbeda dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal. Bangunan-bangunan yang menjulang tinggi. Udara yang terasa pengap karena tercemar asap buangan cerobong pabrik dan kendaran bermotor. Kota sudah terlalu banyak mengalami sentuhan teknologi, sehingga kadang-kadang memasukkan sebagian alam kedalam rumahnya, baik yang berupa tumbuh-tumbuhan bahkan mungkin hanya gambarnya saja.
  • mata pencaharian.
Perbedaan yang sangat menonjol adalah pada mata pencaharian. Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bedang agraris. Kehidupan ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, disamping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa. Jadi kegiatan di desa adalah mengolah alam untuk memperoleh bahan-bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Sedangkan kota mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari desa menjadi bahan setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera di konsumsi.
  • corak kehidupan sosial.
Corak kehidupan sosial di desa dapat dikatakan masih homogen. Sebaliknya di kota sangat heterogen, karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa, agama, kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.
  • stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial kota jauh lebih kompleks daripada di desa. Misalnya saja mereka yang memiliki keahlian khusus dan bidang kerjanya lebih bamyak memerlukan pemikiran memiliki kedudukan lebih tinggi dan upah lebih besar daripadamereka yang dalam sisitem kerja hanya mampu menggunakan tenaga kasarnya saja. Hal ini akan membawa akibat bahwa perbedaan antara pihak kaya dan miskin semakin menyolok.
  • mobilitas sosial.
Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota, seseporang memiliki kesempatan besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal yaitu perpindahan kedudukan yang lebih tinggi atau lebih rendah, maupun horisontal yaitu perpindahan ke pekerjaan lain yang setingkat.
  • pola interaksi sosial.
Pola-pola interaksi sosial pada suatu masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan. Karena struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial yang ada di pedesaan sangat berbeda dengan di perkotaan. Maka pola interaksi sosila pada kedua masyarakat tersebut juga tidak sama.
  • solidaritas sosial.
Solidaritas sosial pada kedua masyarakat ini pun ternyata juga berbeda. Kekuatan yang mempersatukan masyarakat pedesaan timbulk karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyrakatan. Sebaliknya solidaritas masyarakat perkotaan justru terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
  • kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Dalam hierarki sistem administrasi nasional, kota memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada desa. Di negara kita misalnya, urut-urutan kedudukan tersebut adalah : ibukotanegara, kota provinsi, kota kabupaten, kota kecamatan dan seterusnya. Semakin tinggi kedudukan suatu kota dalam hierarki tersebut, kompleksitasnya semakin meningkat, dalam arti semakin banyak kegiatan yang berpusat disana.


Sources :


v

| Free Bussines? |

0 Comment:

Posting Komentar